ADSENSE HERE!
Elektrolisis merupakan proses
kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Komponen yang terpenting
dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
·
Elektroda aktif, seperti seng (Zn),
tembaga (Cu), dan perak (Ag),Titanium (Ti)
Elektrolisa yang terjadi di chlorin Plant merupakan proses penguraian komposisi air laut untuk menghasilkan Sodium Hypochlorite.
Produk Hypochlorite sebanding dengan besarnya
arus listrik yang dilewatkan kedalam Sel Generator NaOCl (hypochlorite Generator). Arus tersebut dapat
dikendalikan melalui Power Supply untuk mempertahankan besarnya output NaOCl, juga
temperatur dan alirannya. Hal ini sesuai dengan hukum faraday.
Hukum
elektrolisis Faraday
1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah
arus listrik yang melalui sel.
2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat
yang berubah di elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya,
kuantitas listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen
adalah 96 485 C(Coulomb) tidak bergantung pada jenis logamnya
Karena air laut ion paling banyak adalah Sodium
(Na+1) dan Chloride (Cl-1). Maka ion-ion tersebut direaksikan
sesuai persamaan :
Pada Anode : 2 Cl-1 + 2 e-1 à Cl2
Pada Cathode : 2H2O
+ 2e–→ H2 +
2OH–
Total : NaCl + 2 H2O -> 2 NaOCl + 2 H2
Larutan NaCl
yang sangat encer jika dielektrolisis dengan elektroda inert (Pt) maka di
katoda terbentuk gas H2 (H2O
terurai) dan di anoda terbentuk O2 disamping
gas Cl2 (jumlah
kecil). Ion H+ jauh
lebih mudah direduksi daripada ion Na+, sedangkan Cl–jumlahnya
kecil daripada H2O menyebabkan H2O yang teroksidasi.
Na+ + e–→
Na E0= -271 volt
2H2O + 2e–→ H2 + 2OH– E0= -0,83 volt
Makin besar
nilai E0 makin mudah terjadi reduksi, jadi H2O lebih
mudah mengalami reduksi daripada Na+ . Oleh karena itu, pada
elektrolisis larutan NaCl ion Na+
tidak direduksi, sehingga di katoda tidak
terbentuk logam Natrium.Yang berlangsung di katoda adalah reduksi terhadap H2O
menghasilkan gas H2
Didalam air laut reaksi elektrokimia yang kedua (sekunder) dengan
Magnesium dan Calcium dapat terjadi pada sisi Cathode. Reaksi dengan Magnesium
akan menghasilkan Mg(OH)2, sedang reaksi dengan Calcium membentuk
Ca(OH)2.
Kedua endapan hydroxide berkumpul didalam sel
generator. Tetapi hal tersebut dapat dicegah dengan desain yang baik.
Electrolysis dalam Electrolyzer :
Aliran air laut berada diantara kedua elektrode (anode dan cathode) dalal Electrolyser dihubungkanke sumber arus DC, reaksi kimia yang terjadi didalam electrolyzer antara chlorine dan caustic soda yang dihasilkan oleh elektrolisis.
Aliran air laut berada diantara kedua elektrode (anode dan cathode) dalal Electrolyser dihubungkanke sumber arus DC, reaksi kimia yang terjadi didalam electrolyzer antara chlorine dan caustic soda yang dihasilkan oleh elektrolisis.
Reaksi Chlorinasi :
Arus searah, lewat melalui air laut yang mengalir dalam Electrolyzer, dimana sodium chloride (NaCl) diuraikan menjadi ion Na+ dan Cl-, dengan reaksi kimia sebagai berikut :
Reaksi pada Electrochlorinators Anode :
2Cl- ----> Cl2 + 2e- (chlorine dihasilkan dalam electrolyzer)
Reaksi pada Electrochlorinator Cathode :
2H2O + 2e- ----> H2 + 2OH- (evolusi hydrogen dari electrochlorinator)
Arus searah, lewat melalui air laut yang mengalir dalam Electrolyzer, dimana sodium chloride (NaCl) diuraikan menjadi ion Na+ dan Cl-, dengan reaksi kimia sebagai berikut :
Reaksi pada Electrochlorinators Anode :
2Cl- ----> Cl2 + 2e- (chlorine dihasilkan dalam electrolyzer)
Reaksi pada Electrochlorinator Cathode :
2H2O + 2e- ----> H2 + 2OH- (evolusi hydrogen dari electrochlorinator)
Reaksi kimia dalam Electrolyzer :
Cl2 + 2OH- ----> Cl- + ClO- + H2O
NaCl + H2O ----> NaOCl + H2 (hypochlorite or hypo generation)
Cl2 + 2OH- ----> Cl- + ClO- + H2O
NaCl + H2O ----> NaOCl + H2 (hypochlorite or hypo generation)
Proses Elektrolisa pada Larutan Elektrolit NaCl
|
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment